Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Dwisuryo Indroyono Soesilo menyampaikan bahwa dirinya akan memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif antara Indonesia dan AS yang telah resmi dilaksanakan pada November 2023.
“Kemitraan Strategis Komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat bisa dipakai untuk berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi,” ujar Indroyono saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan bahwa sektor ekonomi tersebut termasuk usaha kecil menengah (UKM) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena Indonesia memiliki sekitar 60 juta UMKM.
Dubes RI itu juga menekankan pentingnya peningkatan akses pasar produk Indonesia di AS, termasuk minyak sawit, furnitur, dan produk perikanan yang saat ini masih dikenakan tarif impor hingga 19 persen.
Indroyono pun menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus berupaya melakukan negosiasi agar produk nasional mendapat perlakuan yang lebih kompetitif.
Selain itu, terkait teknologi dan digitalisasi, Indroyono menyampaikan bahwa Indonesia akan meluncurkan Satelit Nusantara V milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) pada awal September 2025 di Florida.
Dengan peluncuran satelit baru tersebut, jaringan internet akan dapat mencapai daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia, kata Indroyono.
Satelit tersebut akan membawa kapasitas transmisi data sebesar 160 Gbps dengan sekitar 140 Gbps akan dialokasikan untuk wilayah Indonesia dan selebihnya untuk pasar luar negeri, seperti Malaysia dan Filipina.
Dwisuryo Indroyono Soesilo dilantik menjadi Dubes RI untuk AS oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 25 Agustus 2025.
Pria yang akrab disapa Indroyono itu merupakan lulusan sarjana Teknik Geologi ITB (1979) dan mendapat gelar magister di bidang Remote Sensing dari University of Michigan (1981) dan gelar doktor dalam Geologic Remote Sensing dari University of Iowa (1987).
Indroyono juga merupakan orang Indonesia pertama yang memiliki jabatan tinggi di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada 2012 yaitu sebagai Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur FAO, kemudian dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI pada 27 Oktober 2014 – 12 Agustus 2015.
Baca juga: Indonesia-AS perkuat kerja sama hukum via program perlindungan anak
Baca juga: BKPM nilai investasi Apple di AS tak pengaruhi realisasi investasi RI
Baca juga: BPS: AS jadi penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar RI
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.