
KPK melakukan penggeledahan rumah Kadis PUPR Sumatera Utara (Sumut), Topan Ginting, yang berlokasi di Kota Medan, Sumut, Rabu (2/7).
Penggeledahan itu terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek jalan di Dinas PUPR Sumut dan Satker Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sumut.
Lalu apa yang didapat KPK dari penggeledahan itu?
Sita Uang Rp 2,8 M dan 2 Senjata Api

KPK menemukan uang sebesar Rp 2,8 miliar dan dua buah senjata api dari kegiatan penggeledahan tersebut.
"Tim melakukan penggeledahan di rumah tersangka TOP [Topan Ginting]. Dalam penggeledahan tersebut, tim mengamankan sejumlah uang senilai sekitar Rp 2,8 miliar," kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan, Rabu (2/7).
"Tim juga mengamankan dua senjata api yang tentu nanti juga akan dikoordinasikan oleh KPK dengan pihak kepolisian," jelas dia.

Budi mengungkapkan bahwa dua senjata api itu berjenis Baretta dan senapan angin.
"Untuk jenisnya, yang pertama pistol Baretta dengan amunisi 7 butir, dan jenis kedua senapan angin dengan jumlah amunisi air gun pellets sejumlah 2 pak," ucap Budi.
KPK Usut Asal Usul Uang Rp 2,8 M

KPK bakal mendalami asal usul uang tunai Rp 2,8 miliar yang ditemukan saat penggeledahan rumah Kadis PUPR Sumatera Utara, Topan Obaja Ginting.
"Tentunya semua akan didalami baik asal-muasal dari uang tersebut ataupun uang tersebut nanti akan dialirkan ke mana," kata Budi.
Budi mengungkapkan, penelusuran dilakukan dengan mencari bukti-bukti di beberapa tempat. Hingga kini, KPK memang masih melakukan serangkaian penggeledahan terkait perkara tersebut.
"KPK masih akan terus menelusuri terkait dengan bukti-bukti yang mungkin nanti juga berada di tempat-tempat lainnya sehingga KPK masih akan terus melakukan penggeledahan," tuturnya.
KPK Koordinasi Polri soal Temuan Senjata

KPK akan berkoordinasi dengan Polri untuk mendalami asal usul temuan dua pucuk senjata api di rumah Kadis PUPR Sumut, Topan Obaja Ginting.
"Mengenai asal dari senjata api tersebut, nanti akan didalami oleh penyidik dan dikoordinasikan dengan pihak terkait, dalam hal ini pihak kepolisian," kata Budi.