Jose Mourinho: Drama, Kontroversi, dan Benturan Panas di Tanah Turki

1 month ago 28
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Musim perdana Jose Mourinho di Fenerbahce berakhir tanpa satu pun trofi, tapi bukan berarti tanpa cerita. Perjalanan sang pelatih Portugal di tanah Turki justru dipenuhi drama, kontroversi, dan benturan panas di dalam dan luar lapangan. Dari rivalitas sengit hingga tuduhan rasisme, nama Mourinho terus jadi pusat perhatian.

Yang mengejutkan, meski gagal mempersembahkan gelar, Mourinho tetap dipertahankan Fenerbahce untuk musim depan. Ia akan menjadi pelatih pertama dalam 43 tahun terakhir yang tetap menjabat meski gagal memenangkan gelar Super Lig. Keputusan itu memperlihatkan keyakinan klub terhadap proyek jangka panjang Mourinho.

Namun, di balik keberlangsungan kariernya, ada badai besar yang kini mengguncang sepak bola Turki. Sebuah kebocoran pesan dari pejabat federasi memicu kegaduhan, yang berakar pada konflik Mourinho dengan wasit-wasit lokal.

Bocoran WhatsApp Komite Disiplin Federasi Sepak Bola Turki

Perselisihan Mourinho dengan pengadil lapangan memuncak saat pertandingan melawan Galatasaray pada Februari lalu. Usai laga yang berakhir imbang, Mourinho melontarkan kritik keras terhadap wasit asal Turki, menuding adanya kekacauan dan ketidakteraturan dalam sepak bola negeri itu.

Tak lama berselang, muncul bocoran tangkapan layar dari percakapan WhatsApp yang diduga berasal dari Komite Disiplin Federasi Sepak Bola Turki (TFF). Dikutip dari talkSPORT, salah satu pesan yang mencuat menyatakan, “Kita akan membuat dia mendapatkan balasannya musim depan. Dia sudah terlalu banyak ditoleransi.”

Bocoran ini mengguncang dunia sepak bola Turki. Presiden Komite Disiplin, Celal Nuri Demirturk, bersama seluruh jajaran direksi, akhirnya mengundurkan diri secara massal setelah pesan-pesan itu viral.

Respons Fenerbahce: Tegas dan Terbuka

Fenerbahce segera merilis pernyataan resmi menanggapi skandal tersebut. “Klub kami telah mengajukan permohonan resmi kepada Federasi Sepak Bola Turki sebagai tanggapan atas korespondensi yang dipublikasikan hari ini dan diklaim berasal dari anggota Komite Disiplin Profesional,” tulis klub dalam pernyataan tersebut.

Mereka menegaskan bahwa mentalitas bermusuhan seperti itu tidak memiliki tempat di dunia olahraga Turki. “Kami percaya bahwa mentalitas bermusuhan ini, yang jelas-jelas melanggar prinsip ketidakberpihakan dan didasarkan pada dendam, tidak memiliki tempat dalam Olahraga Turki,” tulis Fenerbahce.

Sekretaris Jenderal klub, Burak Kizilhan, menambahkan bahwa kebocoran itu “jelas-jelas melanggar prinsip ketidakberpihakan” dan meminta adanya penyelidikan yang “cepat dan transparan”.

Tuduhan Rasisme dan Hukuman Mourinho

Mourinho bukan hanya berseteru dengan wasit. Dalam laga panas kontra Galatasaray, ia menuding bangku cadangan lawan “melompat-lompat seperti monyet”, yang kemudian dibalas Galatasaray dengan tuduhan rasisme. Klub rival itu langsung merilis pernyataan keras yang menyebut komentar Mourinho sebagai bentuk rasisme.

TFF menjatuhkan sanksi berat: larangan mendampingi tim selama empat pertandingan dan denda sebesar £35.194 (sekitar Rp745 juta). Tuduhan itu terkait pernyataannya yang dianggap merendahkan wasit serta menggambarkan sepak bola Turki sebagai kacau dan tidak tertib.

Setelah banding, sanksi Mourinho dikurangi setengah. Namun, ia tetap bersikap ofensif dengan menggugat Galatasaray atas tuduhan rasisme tersebut. Drama Mourinho tidak berhenti sampai di sana.

Derby, Kekalahan, dan Isyarat Lanjut

Musim Fenerbahce makin kelam setelah mereka kalah lagi dari Galatasaray di perempat final Piala Turkish, memastikan musim berakhir tanpa gelar. Seusai peluit panjang, Mourinho mendatangi pelatih Galatasaray, Okan Buruk, dan mencubit hidungnya dari belakang. Aksi itu membuat Buruk terjatuh, dan Mourinho kembali dijatuhi sanksi larangan tiga laga.

Itu hanyalah salah satu dari banyak momen kontroversial Mourinho sepanjang musim. Bentrokan demi bentrokan membuat musim debutnya penuh gejolak, sekaligus menunjukkan karakter khas sang pelatih yang tidak pernah menjauh dari sorotan.

Namun, semua itu tampaknya belum cukup untuk memupus kepercayaan...

Read Entire Article