Krisis Identitas Atletico Madrid: Apakah Era Simeone Mulai Redup?

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Atletico Madrid harus menelan pil pahit setelah tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025 di babak grup. Tim asuhan Diego Simeone sebenarnya menutup fase grup dengan kemenangan 1-0 atas Botafogo, namun hasil itu tak cukup membawa mereka ke babak 16 besar.

Dalam klasemen akhir Grup B, Atletico finis di posisi ketiga dengan enam poin, sama dengan PSG dan Botafogo. Namun, selisih gol menjadi penentu utama, dan kekalahan telak 0-4 dari PSG pada laga pembuka menjadi beban yang tak terampuni bagi tim asal Spanyol ini.

Harapan tinggi yang dibawa sejak tiba di Amerika Serikat kini berubah menjadi kekecewaan mendalam. Simeone membawa skuad bertabur nama besar, termasuk Julian Alvarez dan Antoine Griezmann, namun gagal menunjukkan konsistensi performa yang dibutuhkan di turnamen sekelas ini.

Simeone Salahkan Wasit, tapi Masalah Ada di Dalam Tim

Diego Simeone tidak menutupi rasa frustrasinya usai kemenangan kontra Botafogo. Dalam wawancara pasca pertandingan, ia menyampaikan kebanggaannya atas usaha para pemain, tapi juga mengkritik keputusan wasit yang menurutnya merugikan Atletico.

“Saya bangga dengan kerja para pemain. Kami menang dua dari tiga pertandingan, tapi tetap tersingkir. Enam poin bukan hasil yang buruk, tapi pertandingan lawan PSG menghukum kami,” ujar Simeone kepada DAZN.

“Setiap keputusan wasit saat itu melawan kami, dan hari ini pun penalti kami dianulir setelah tinjauan VAR.”

Meski demikian, kritik terhadap wasit tak cukup menutupi fakta bahwa Atletico memperlihatkan kelemahan serius di lini pertahanan dan kreativitas serangan. Kekalahan besar dari PSG menjadi bukti paling nyata bahwa masalah utama berada pada struktur permainan mereka sendiri.

Simeone, yang kini memasuki musim ke-14 sebagai pelatih kepala, kembali mendapat sorotan tajam. Dengan status sebagai manajer dengan gaji tertinggi di Eropa, publik mulai bertanya: masihkah ia mampu mengangkat tim ini ke level tertinggi?

Krisis Identitas Atletico: Pertahanan Rapuh, Serangan Mandek

Penampilan Atletico saat menghadapi Botafogo cukup dominan dari segi penguasaan bola, namun tetap minim peluang berbahaya. Antoine Griezmann menjadi pahlawan lewat satu-satunya gol, sementara Jan Oblak berjibaku menjaga keunggulan tim.

Botafogo tampil solid dan terorganisasi, menyulitkan Atletico untuk menembus kotak penalti. Tanpa kreasi berarti dari lini tengah, serangan mereka seringkali buntu. Hal ini memperkuat sinyal bahwa Atletico belum mampu menemukan bentuk terbaik mereka pasca era kejayaan beberapa tahun lalu.

Masalah ini bukan hal baru. Dalam empat musim terakhir tanpa trofi, Atletico kerap kalah karena buruknya antisipasi serangan dari sisi sayap dan kurangnya visi di sepertiga akhir lapangan. Kelemahan itu tereskpos habis-habisan saat dibantai PSG di laga pembuka grup.

Read Entire Article