Liputan6.com, Jakarta AS Monaco mungkin berasal dari salah satu negara terkecil di dunia, tapi warisan sepak bolanya cukup mewah. Klub ini berbasis di Fontvieille, sebuah distrik di Monako—negara berdaulat terkecil kedua di dunia setelah Vatikan. Meski secara geografis tak termasuk wilayah Prancis, Monaco tergabung sebagai anggota resmi Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
AS Monaco kini berkompetisi di Ligue 1, kasta tertinggi sepak bola Prancis. Berdiri sejak 1918, mereka menjamu lawan-lawannya di Stade Louis II—stadion yang ikonik di tepian Laut Mediterania. Dengan warna merah-putih yang khas, Monaco terus memperkuat reputasinya sebagai salah satu klub elite di Prancis.
Nama-nama besar pernah membela panji Monaco. Mulai dari Thierry Henry, Kylian Mbappe, sampai Cesc Fabregas, semua pernah mencicipi seragam merah-putih. Kini, di bawah asuhan Adi Hutter, Monaco siap bersaing di Liga Champions musim 2025/26.
Delapan Kali Merajai Ligue 1
Ligue 1 adalah panggung utama AS Monaco di kancah domestik. Klub ini sudah mengoleksi delapan trofi juara liga, dengan yang pertama datang pada musim 1960/61 dan yang terakhir di musim 2016/17. Musim itu menjadi momen bersejarah berkat performa impresif tim asuhan Leonardo Jardim.
Pada musim 2016/17, Monaco mengakhiri musim dengan 95 poin, unggul delapan angka dari PSG. Lebih luar biasa lagi, mereka mencetak 107 gol dalam 38 pertandingan. Radamel Falcao mencatatkan 21 gol, sedangkan Kylian Mbappe, yang masih berusia belasan tahun, menyumbang 15 gol.
Daftar lengkap gelar Ligue 1 Monaco meliputi musim 1960/61, 1962/63, 1977/78, 1981/82, 1987/88, 1996/97, 1999/2000, dan 2016/17. Ini menjadikan mereka sebagai salah satu dari segelintir klub yang konsisten juara lintas dekade.
Koleksi Lengkap di Kompetisi Domestik
Selain Ligue 1, AS Monaco juga menyimpan koleksi trofi dari ajang-ajang domestik lainnya. Mereka telah lima kali menjuarai Coupe de France, yakni pada musim 1959/60, 1962/63, 1979/80, 1984/85, dan 1990/91. Turnamen ini dikenal sebagai piala paling prestisius di Prancis selain liga.
Satu-satunya gelar Coupe de la Ligue diraih pada musim 2002/03. Sementara itu, Trophee des Champions, atau Piala Super Prancis, berhasil dimenangkan empat kali—pada 1961, 1985, 1997, dan 2000. Dengan demikian, Monaco telah mencicipi hampir semua trofi domestik utama di sepak bola Prancis.
Meski status klubnya relatif kecil secara geografis, prestasi domestik Monaco sangatlah besar. Konsistensi mereka menjadi pesaing PSG, Marseille, dan Lyon menandakan stabilitas klub yang cerdas mengelola sumber daya dan bakat.
Prestasi Terbaik Monaco di Panggung Eropa
Beranjak ke pentas Eropa, Monaco memang belum pernah merasakan gelar juara, tapi mereka dua kali hampir menyentuh puncak. Pada musim 1991/92, Monaco mencapai final European Cup Winners' Cup, tapi takluk 0-2 dari Werder Bremen. Itu menjadi catatan pertama mereka di level tertinggi kontinental.
Kenangan manis lainnya hadir di musim 2003/04. Di bawah arahan Didier Deschamps, serta diperkuat oleh Patrice Evra, Ludovic Giuly, dan Fernando Morientes, Monaco melaju hingga final Liga Champions. Sayangnya, mereka harus mengakui keunggulan Porto besutan Jose Mourinho dengan skor 0-3 di laga puncak.
Terakhir, Monaco kembali mencicipi Liga Champions pada musim 2024/25, yang merupakan penampilan pertama mereka sejak musim 2018/19. Setelah finis peringkat 17 di fase liga, mereka bertemu Benfica di play-off gugur. Kekalahan 0-1 di kandang dan hasil imbang 3-3 di Portugal membuat Monaco tersingkir.