Liputan6.com, Jakarta Nicolas Jackson akan absen lebih lama dari yang diperkirakan setelah FIFA resmi menjatuhkan sanksi dua pertandingan kepada striker Chelsea tersebut. Kartu merah yang ia terima saat melawan Flamengo kini berbuntut panjang bagi langkah The Blues di Piala Dunia Antarklub 2025.
Jackson baru bermain empat menit di babak kedua ketika ia diganjar kartu merah langsung akibat tekel keras dengan kaki mengarah ke kaki Ayrton Lucas. Itu menjadi kartu merah kedua bagi pemain asal Senegal tersebut dalam empat penampilan terakhir di semua kompetisi.
Sesuai regulasi, ia otomatis absen satu pertandingan, yakni laga terakhir fase grup kontra Esperance de Tunis. Namun, Komite Disiplin FIFA memutuskan untuk memperberat hukuman setelah meninjau ulang insiden tersebut secara menyeluruh.
FIFA Tegaskan Sanksi Tidak Bisa Diubah
FIFA menyebut tindakan Jackson sebagai "pelanggaran serius", dan menjatuhkan larangan dua pertandingan berdasarkan pasal 14 ayat 1 huruf e dalam Kode Disiplin FIFA. Pernyataan resmi mereka menegaskan keputusan tersebut bersifat final dan tidak dapat digugat.
“Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi berikut kepada pemain Chelsea, Nicolas Jackson, yang dikeluarkan langsung dalam pertandingan Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 antara timnya dan CR Flamengo,” bunyi pernyataan resmi seperti dikutip ESPN.
Keputusan ini berarti Jackson tidak hanya absen di laga penentu melawan ES Tunis, tetapi juga tidak akan tersedia jika Chelsea berhasil lolos ke babak 16 besar. Situasi ini jelas menjadi pukulan berat bagi klub asal London itu yang sedang mencari konsistensi di turnamen global ini.
Permintaan Maaf Jackson: Saya Kecewa dan Marah Pada Diri Sendiri
Tak lama setelah pertandingan, Jackson menyampaikan permintaan maaf terbuka melalui akun media sosialnya. Dalam unggahan tersebut, ia mengakui kesalahan dan berjanji untuk memperbaiki diri.
“Saya ingin minta maaf. Kepada klub, staf, rekan setim, dan semua penggemar yang menyaksikan, saya mengecewakan kalian,” tulisnya di Instagram. “Ini kartu merah lagi … dan jujur saja, saya sangat marah pada diri sendiri.”
Jackson menyebut insiden itu tidak disengaja dan terjadi begitu cepat di tengah intensitas pertandingan. Ia juga menegaskan tak akan mencari alasan, serta menerima tanggung jawab penuh atas tindakannya.
“Saya akan merenung, belajar, dan kembali lebih kuat demi lambang di dada ini dan semua yang percaya pada saya,” tambahnya.