Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, Senin (28/7) mengecam serangan terhadap warga sipil di Gaza, terutama orang-orang yang mencari bantuan makanan, dan menyebut serangan itu "tidak bisa diterima."
"Delapan puluh tahun setelah pembentukan PBB, kami tidak bisa menerima bahwa warga sipil, perempuan dan anak-anak menjadi sasaran tatkala mereka pergi ke tempat distribusi makanan. Itu tidak bisa diterima," kata Jean-Noel Barrot.
Pernyataan itu disampaikan Menlu Prancis dalam konferensi internasional tingkat tinggi yang membahas konflik Israel-Palestina di Markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Barrot berbicara bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan pada pembukaan konferensi internasional yang ditujukan untuk memajukan penyelesaian damai terhadap permasalahan Palestina dan implementasi solusi dua negara.
Dia mengatakan kehadiran banyak orang dalam konferensi tersebut menunjukkan adanya konsensus yang terus berkembang di dalam komunitas internasional untuk mengakhiri perang di Gaza dan untuk memetakan jalan politik ke depan.
"Konferensi ini harus menjadi titik balik dan titik transformasional," ujar Barrot.
"Kita harus mengupayakan cara dan sarana untuk beralih dari berakhirnya perang di Gaza menjadi berakhirnya konflik antara Israel-Palestina," imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa hanya solusi politik dua negara yang dapat memenuhi aspirasi sah Palestina dan Israel untuk hidup dalam damai dan aman.
"Dihadapkan dengan … percepatan kebijakan pembangunan permukiman yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Israel di Tepi Barat, prospek negara Palestina yang layak harus dipertahankan melalui penerapan langkah-langkah konkret," desaknya.
Untuk mendukung upaya diplomatik, Barrot menyoroti upaya yang dilakukan delapan kelompok kerja internasional yang dibentuk berdasarkan kerangka konferensi.
Tugas mereka, katanya, adalah mengidentifikasi kontribusi konkret di seluruh bidang politik, keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan untuk mewujudkan solusi dua negara.
"Perang ini sudah berlangsung terlalu lama dan harus diakhiri," kata Barrot.
"Senjata harus dibungkam dan digantikan dengan gencatan senjata segera dan langgeng. Penderitaan warga sipil di Gaza harus dihentikan," demikian katanya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB: 1 dari 3 orang di Gaza belum makan selama berhari-hari
Baca juga: Paus Leo ingatkan Gaza dihancurkan oleh kelaparan dan hadapi kematian
Baca juga: Lebih dari 300 staf PBB di Gaza tewas sejak awal agresi Israel
Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.