Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin, Sabtu (16/8), mengatakan bahwa Moskow menghormati sikap pemerintah AS, yang menganjurkan diakhirinya konflik lebih awal, serta memiliki keinginan yang sama untuk menyelesaikan semua masalah secara damai.
Setelah kembali dari pertemuan puncak pada Jumat dengan Presiden AS Donald Trump di Alaska, Putin bertemu dengan para pejabat tinggi Rusia untuk membahas hasil perundingan, ungkap Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Pemimpin Rusia itu menggambarkan kunjungan tersebut sebagai "tepat waktu dan sangat bermanfaat," seraya mencatat bahwa hampir semua bidang interaksi dibahas, dengan penekanan khusus pada penyelesaian yang adil atas krisis Ukraina.
"Dan tentu saja, kami memiliki kesempatan, yang kami manfaatkan, untuk membahas asal-usul dan penyebab krisis ini. Penghapusan akar penyebab inilah yang seharusnya menjadi dasar penyelesaian," ujarnya.
Baca juga: Putin dan Trump akhiri pertemuan pertama di Alaska
Ini adalah kesempatan untuk "dengan tenang dan menyeluruh" menegaskan kembali posisi Rusia kepada rekan-rekan Amerika, ucap Putin.
"Tentu saja, kami menghormati posisi pemerintah AS, yang memandang perlunya penghentian permusuhan sesegera mungkin. Dan kami juga menginginkannya dan ingin bergerak menuju penyelesaian semua masalah dengan cara damai," ujarnya.
Menurut Presiden Rusia itu, percakapan tersebut "sangat terbuka dan substantif" dan berkontribusi dalam mendekatkan para pihak kepada solusi yang dibutuhkan.
Pertemuan presidensial di Alaska pada Jumat (15/8) menandai pertemuan pertama dalam lebih dari empat tahun.
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar tiga jam, setelah itu kedua pemimpin mengeluarkan pernyataan kepada pers, menyatakan "hasil yang baik" dan menekankan perlunya melanjutkan upaya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Media: Trump ingin gelar KTT trilateral paling cepat 22 Agustus
Baca juga: Trump jelaskan pertemuannya dengan Putin ke pemimpin Eropa, Ukraina
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.