MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, yang kerap disapa Tom Lembong, membagikan refleksi momen peringatan HUT ke-80 RI. Melalui akun Instagramnya pada Ahad, 17 Agustus 2025, Tom mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan.
Tom mengunggah foto dirinya saat menghadiri sidang kasus importasi gula yang sempat menjeratnya. “Sebagai warga yang baru saja di-merdekakan: Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80,” tulis dia pada takarir unggahannya di akun @tomlembong, dikutip pada Senin, 18 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Pada 18 Juli lalu, Tom divonis hukuman penjara selama 4 tahun 6 bulan dan denda sebesar Rp 750 juta, subsider kurungan 6 bulan. Dia dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi mengenai kebijakan impor gula pada periode 2015-2016.
Kendati begitu, majelis menyatakan Tom tidak memiliki niat jahat dan tak menerima keuntungan pribadi dari kebijakan impor gula saat itu. Namun hakim beralasan Tom merugikan negara sebesar Rp 194,72 miliar. Dia dinyatakan melanggar ketentuan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Namun, pada akhir Juli lalu, Tom mendapat abolisi. Pemberian abolisi kepada Tom Lembong itu diumumkan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis malam, 31 Juli 2025. Sehari berselang, Tom resmi menghirup udara bebas.
Adapun dalam momen 17 Agustus, Tom juga mengungkapkan pemikirannya selama menjadi tahanan kasus korupsi importasi gula itu. “Saya sempat kepikiran: memang kita semua berjuang dalam 'penjara' kita masing-masing,” kata pria yang menjadi Wakil Kapten Tim Kampanye Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dalam kontestasi pemilihan presiden 2024 itu.
Tom merasa bahwa manusia terpenjara tekanan batin, tekanan keuangan, atau tekanan sosial. Tak hanya itu, manusia, menurut Tom, juga dijajah oleh bully atau oleh kondisi yang tidak adil. “Mungkin di bulan kemerdekaan ini, kita bisa berkomitmen untuk saling bantu, saling memerdekakan dari 'penjara' kita masing-masing,” kata Tom.