Liputan6.com, Jakarta Kekalahan telak Inter Milan dari PSG di final Liga Champions musim ini rupanya menyisakan cerita di balik layar. Bek sayap Denzel Dumfries mengungkap bahwa rumor soal masa depan pelatih Simone Inzaghi sempat menghantui ruang ganti tim sebelum laga di Allianz Arena.
Inter kalah 0-5 dari PSG di laga final yang digelar di Munich. Tak lama setelah kekalahan itu, Inzaghi pun resmi meninggalkan klub dan menandatangani kontrak menggiurkan bersama Al-Hilal di Arab Saudi.
Dalam wawancara dengan Gazzetta Dello Sport, Dumfries mengaku bahwa meski para pemain tak membicarakannya secara terbuka, isu soal Inzaghi telah menjadi bisik-bisik di ruang ganti.
“Kami semua membaca kabar itu. Kami mendengar rumor-rumor yang kami simpan sendiri, tanpa membicarakannya karena semua fokus ke final,” ujar pemain timnas Belanda tersebut.
Hubungan Erat dengan Inzaghi: Kami Seperti Keluarga
Dumfries menyampaikan kesedihan mendalam atas kepergian sang pelatih, yang menjadi sosok penting dalam perjalanan kariernya di Inter Milan.
Sejak bergabung dari PSV Eindhoven, Dumfries mengaku telah menjalin kedekatan yang kuat dengan Inzaghi, baik secara personal maupun profesional.
“Ini sangat sulit bagi saya dan bagi semua orang. Kami sangat dekat dengan Inzaghi. Saya datang ke Inter bersama dia, dan semua yang saya bangun di sini adalah bersamanya. Selama empat tahun kami seperti keluarga,” kata Dumfries.
Kehilangan Inzaghi disebutnya bukan sekadar soal taktik atau strategi, tetapi juga tentang hubungan emosional dan fondasi yang telah dibangun bersama selama beberapa musim terakhir.
Mimpi Dumfries Bersama Inter: Juara Liga Champions
Kekalahan dari PSG meninggalkan luka mendalam, terlebih karena Dumfries dan rekan-rekannya sangat menginginkan trofi Liga Champions, gelar yang belum mereka raih dalam era kepemimpinan Inzaghi. Bagi Dumfries, mimpi tersebut masih hidup dan akan terus diperjuangkan.
“Mimpi saya di Inter itu sederhana: menjuarai Liga Champions. Itu satu-satunya yang belum kami capai. Saya ingin membawa trofi itu ke Milan dan merayakannya di tengah lautan fans seperti saat kami dapat bintang kedua,” ujarnya.
Inter Milan masih memiliki peluang menebus kegagalan tersebut di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Mereka akan menghadapi River Plate pada laga terakhir fase grup, dan kemenangan akan membuka peluang lolos ke babak berikutnya.