Liputan6.com, Jakarta Thomas Partey, mantan gelandang Arsenal dan timnas Ghana, kini berada dalam sorotan tajam setelah menghadiri sidang pertamanya terkait kasus hukum serius yang membelitnya.
Partey, yang kontraknya bersama The Gunners resmi berakhir pada 30 Juni lalu, menghadapi lima dakwaan pemerkosaan dan satu dakwaan penyerangan seksual yang diajukan oleh tiga perempuan berbeda. Seluruh dugaan tindak pidana itu disebut terjadi dalam rentang waktu 2021 hingga 2022.
Kasus ini menjadi salah satu sorotan besar di Inggris mengingat status Partey sebagai pesepak bola papan atas dan kiprahnya yang sempat jadi andalan di lini tengah Arsenal. Sidang pertamanya di Pengadilan Magistrat Westminster pada hari Selasa lalu berlangsung singkat.
Namun, hasilnya cukup krusial: Partey dibebaskan dengan jaminan bersyarat dan dijadwalkan akan hadir kembali dalam sidang lanjutan di Old Bailey, London, pada 2 September mendatang.
Meski berada dalam tekanan besar, Partey sejauh ini memilih bungkam di hadapan media. Ia tidak memberikan komentar apa pun usai sidang. Namun, tim hukumnya telah secara tegas menyatakan bahwa sang pemain membantah semua tuduhan.
Dengan status hukumnya kini berada di jalur peradilan, Partey masih memiliki hak untuk membela diri dan berupaya membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
Diberi Jaminan Bersyarat, Dilarang Kontak dengan Korban
Ketua Hakim Paul Goldspring menetapkan sejumlah syarat ketat sebagai bagian dari kebijakan jaminan bersyarat bagi Thomas Partey. Salah satu syarat utama adalah larangan untuk melakukan kontak apa pun dengan ketiga perempuan yang menjadi pelapor.
Selain itu, Partey juga diwajibkan untuk memberi tahu pihak kepolisian mengenai setiap perubahan tempat tinggal permanennya, termasuk jika ia tinggal di luar rumah selama lebih dari 14 hari berturut-turut.
Syarat lainnya menyangkut kewajiban Partey untuk melapor ke pihak berwenang 24 jam sebelum melakukan perjalanan internasional. Ketentuan ini penting, mengingat Partey dikabarkan sedang dalam proses bergabung dengan klub La Liga, Villarreal.
Dalam sidang tersebut, hakim menyatakan, "Saya memahami bahwa ia tidak lagi bekerja di negara ini dan bermain di Spanyol sekarang." Hal ini memperkuat indikasi bahwa Partey akan memulai babak baru dalam kariernya di luar Inggris, meski masih harus menghadapi proses hukum.
Diamnya Arsenal dan Pernyataan Pengacara Partey
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, enggan berkomentar banyak soal kasus ini. Ia hanya menegaskan bahwa pihak klub telah mengikuti semua prosedur yang berlaku sejak Partey pertama kali ditangkap pada Juli 2022.
Sesuai hukum di Inggris, identitas tersangka dalam kasus seperti ini tidak dapat diungkapkan ke publik sampai ada dakwaan resmi dari pihak kepolisian. Hal inilah yang membuat nama Partey baru muncul ke publik setelah CPS (Crown Prosecution Service) mengumumkan dakwaan secara formal.
Sementara itu, pihak kuasa hukum Partey, Jenny Wiltshire dari firma hukum Hickman and Rose, menyampaikan pernyataan tegas membela kliennya.
"Thomas Partey membantah semua tuduhan terhadapnya. Ia telah bekerja sama sepenuhnya dengan polisi dan CPS selama penyelidikan tiga tahun mereka. Ia kini menyambut baik kesempatan untuk akhirnya membersihkan namanya," ujar Wiltshire.
Sumber: Sport Ilustrated