Tidak Berdasar: Saat Ketua PBNU Wajib Membela Tambang dengan Segala Argumentasinya

1 month ago 26
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Image Elias Yahya

Politik | 2025-06-19 14:10:27

Baru-baru ini Ulil Abshar seorang Ketua PBNU keponakan Pak Yahya membuat kontroversi di sebuah acara Kompas TV yang dibawakan oleh Rosi, mantan pendiri Jaringan Islam Liberal ini mendepat Iqbal seorang aktivis lingkungan dari Greenpeace yang menolak penambangan nikel di Pulau Kecil Raja Ampat.

Sumber Gambar : Wikipedia

Ulil yang notabene menjadi Ketua PBNU ini membuat pernyataan yang nylekit dengan menyebut Iqbal Danamik dan teman-teman pecinta lingkungan dengan sebutan Wahabi Lingkungan.

Dengan percaya diri Ulil menyerang Iqbal Danamik dengan mengatakan kolot dan tidak mau menerima kenyataan bahwa menambang kekayaan alam adalah salah satu cara mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada bangsa Indonesia dan tentu membawa kemaslahatan.

Pernyataan Ulil Abshar Abdallah tak jauh berbeda dengan pernyataan Bahlil Lahadalia tentang tambang dengan perkataan ‘jangan kufur nikmat’.

Saya sebagai manusia biasa, umat Islam yang menjadi warga negara Indonesia, hidup berpijak di bumi nusantara, bagi saya mencintai tanah air adalah hal yang wajib bagi warga negara, perlu diketahui bahwa, Indonesia adalah negara maritim terbesar, bukan hanya se-Asia tapi bahkan menjadi negara kepulauan terbesar seluruh dunia.

Mungkin cara mencintai Indonesia berbeda-beda, ada yang seperti Greenpeace dan ada yang seperti Ulil Abshar Abdallah. Tapi kali ini saya lebih condong kepada pemikiran Iqbal Damanik ketimbang Ulil, menurut saya Ulil banyak melakukan pernyataan Blunder dan kurang berdasar,

Allah berfirman dalam An Nahl Ayat 14 yang berbunyi :

وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.”

Ini seharusnya bisa digunakan Ulil maupun Bahlil sebagai dalil pasti untuk menyerang Wahabi Lingkungan yang kufur nikmat. Tapi sayang mereka tidak menggunakan ini karena wahabi lingkungan yang mereka maksud mendukung ekspolitasi laut dengan cara berlayar mencari ikan, kerang dan perhiasan laut.

Gus, tentu sebagai Ketua PBNU dan Pentolan JIL sampean sudah nglontok dalil dan banyak hadist nabi, Allah Swt memperingatkan manusia untuk selalu menjaga alam, ini tertuang dalam Surat Al-A’raf Ayat 56 yang berbunyi :

وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Ayat diatas adalah peringatan bagi Manusia untuk menjaga alam yang telah Allah titipkan, termasuk hutan dan ekosistem di dalamnya, dan Allah akan memberikan Rahmat kepada mereka yang menjaganya,tentu saya tidak menafikkan bahwa Nadhatul Ulama mempunyai peran besar menjaga keseimbangan alam dan ekosistem hutan, salah satunya adalah penolakan Gus Dur terhadap pembangunan PLTN Jepara, Gus Dur menganggap Industri Ekstraktif ini merugikan lingkungan.

Seharusnya Ulil Abshar tidak terburu-buru menyebut para aktivis lingkungan dengan sebutan Wahabi, padahal tentu sangat berbeda antara kolot dan menjaga alam, Wahabi itu kolot dalam hal tradisi Islam, tidak mau menerima hal-hal baru, tetapi menjaga lingkungan dan ekosistem itu wajib hukumnya bagi umat manusia, demi keberlangsungan hidup hewan, tumbuhan dan manusia itu sendiri.

Sebagai negara maritim potensi ekonomi yang kita dapatkan dari sektor laut dan perikanan ini sangatlah banyak tanpa takut bangkrut karena tidak menambang yang aktivitas tambang itu membahayakan alam, laut dan ekosistem hutan. mengingat Indonesia adalah negara kelautan terbesar di dunia, saran saya salah satu upaya yang harus dilakukan di pulau-pulau kecil dan indah adalah Desetraliasasi mandiri ataupun Desentralisasi kelautan.

Contoh desentralisasi yang menjadi progam pemerintah adalah desa wisata, disitu masyarakat bisa mengelola kekayaan laut secara Bersama-sama, desentralisasi memudahkan pengelolaan kelautan atau perikanan untuk dapat dikembangkan potensi wisatanya. Desa wisata dikelola oleh PemDes dengan melibatkan warganya. Prinsip Desentralisasi desa adalah dari warga untuk warga, ini jika benar-benar dilakukan mungkin bisa lebih merata dan tidak merusak ekosistem yang ada, contoh desa wisata pesisir yang berhasil adalah Pantai Tiga Warna, Kabupaten Malang Jawa Timur dan Lihaga Beach Club yang berada di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dua pantai tersebut masuk dalam kategori Desa Wisata Peraih Penghargaan di ASEAN Tourism Forum 2025.

Memang saran saya ini tidak mudah dilakukan, ini bisa saja ditertawakan, tapi kita sudah tau bahwa berat menjaga alam ini agar tetap lestari, makin tahun makin rusak, negara bertanggung jawab penuh akan kesehatan lingkungan dan manusia, ini beban yang berat bagi negara seberat beban Ulil menjadi Ketua PBNU yang harus manggut-manggut terhadap hirilisasi, memang sudah seharusnya dia menjadi pembela tambang, ini kontroversi memang, sekontroversi pernyataannya mengenai Bid’ah Hasanah di Gedung DPR beberapa bulan silam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article