London (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump, Senin (28/7) mengancam akan menjatuhkan sanksi dan tarif sekunder terhadap Rusia jika negara itu tidak menghentikan perang di Ukraina dalam waktu "sekitar 10 atau 12 hari," jauh lebih cepat dari tenggat waktu sebelumnya.
"Saya mungkin akan mengumumkannya malam ini atau besok, tidak ada alasan untuk menunggu," ujarnya dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di salah satu klub golf komersial milik presiden di Skotlandia.
Tenggat waktu sebelumnya, yaitu 50 hari, diperkirakan akan jatuh pada awal September.
"(Pengumuman) itu akan berupa sanksi dan mungkin tarif, tarif sekunder," kata Trump mengenai kemungkinan langkah yang akan diambil terhadap Rusia.
Namun, ia menambahkan bahwa dirinya akan melakukan hal tersebut dengan enggan karena "Saya mencintai rakyat Rusia, mereka orang-orang yang hebat."
Menyebut perang tersebut sebagai "perang yang benar-benar berdarah," Presiden AS itu menegaskan bahwa mencapai kesepakatan gencatan senjata adalah "hal yang masuk akal."
Ia juga menyampaikan bahwa dalam tiga kesempatan sebelumnya, kesepakatan gencatan senjata tampak hampir tercapai, namun "tiba-tiba rudal kembali menghantam (ibu kota Ukraina) Kiev... Ada apa sebenarnya?"
Trump menambahkan dengan nada frustrasi, "Hal ini terlalu sering terjadi dan saya tidak menyukainya."
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kremlin: Terlalu dini gelar pertemuan pemimpin Rusia dan Ukraina
Baca juga: Rusia berharap putaran perundingan damai Ukraina digelar pekan ini
Penerjemah: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.