Liputan6.com, Jakarta Daun sintrong dikenal sebagai tanaman liar yang sering tumbuh di pekarangan rumah. Meski tampak sederhana, manfaat daun sintrong untuk kesehatan sangatlah beragam. Salah satu manfaat yang paling menonjol adalah kemampuannya dalam menjaga kesehatan mata.
Daun sintrong (Crassocephalum crepidioides) mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin yang berperan penting sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Melansir dari Kajian Botani, Farmakognosi, dan Fitokimia Daun Sintrong oleh Reza Anindita dkk. (2025), tanaman ini berasal dari suku Asteraceae dan telah diuji memiliki nilai farmakologis tinggi serta kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan.
Tak heran jika daun sintrong semakin populer di dunia pengobatan herbal dan menjadi pilihan bagi masyarakat yang mencari solusi alami untuk menjaga fungsi penglihatan. Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang manfaat daun sintrong melansir dari berbagai sumber, Minggu (3/8/2025).
Mengenal Tanaman Daun Sintrong
Daun sintrong atau Crassocephalum crepidioides merupakan tanaman herba tahunan dari suku Asteraceae yang tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia, tanaman ini dikenal sebagai lalapan liar yang sering dimanfaatkan masyarakat pedesaan.
Menurut Kajian Botani oleh Reza Anindita dkk. (2025), sintrong memiliki nilai farmakognosi yang tinggi karena kaya akan metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin. Senyawa-senyawa ini mendasari banyak khasiat kesehatan dari daun sintrong, terutama pada sistem penglihatan.
Bentuk daunnya oval atau agak runcing dengan tepi bergerigi dan warna hijau tua. Tanaman ini mudah ditemukan di ladang, kebun, atau pinggiran jalan sebagai tumbuhan liar.
Bentuk dan Ciri-Ciri Daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides)
Daun sintrong memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Bentuknya oval hingga agak memanjang (lanceolat), berwarna hijau tua, dan memiliki tepi bergerigi.
Melansir dari jurnalbiologi.fmipa.unila.ac.id, permukaan daunnya memiliki rambut halus dengan tulang daun menyirip dan urat lateral yang jelas terlihat di permukaan atas dan bawah. Permukaan daun terasa sedikit kasar karena ditumbuhi rambut-rambut halus (septate hairs) seperti dijelaskan dalam LucidCentral.org (2020).
Ciri reproduktif tanaman ini juga unik. Seperti dilansir dalam jurnal Frontiers in Ecology and Evolution oleh Cui, Luo & Luo (2025), sintrong memiliki bunga berbentuk capitulum yang terdiri dari lebih dari 150 bunga kecil dan menghasilkan buah cypsela kecil dengan rambut pappus yang membantu penyebaran benih.
Manfaat Daun Sintrong untuk Mata
Berbagai riset menyebut bahwa manfaat daun sintrong sangat signifikan untuk menjaga kesehatan mata. Berikut tujuh manfaat utama yang telah dikaji secara ilmiah:
1.Melindungi Retina dari Radikal Bebas
Studi Universitas Mulawarman (Suci, Safitri & Choiroh, 2021) menunjukkan daun sintrong mengandung antioksidan kuat dengan IC₅₀ hanya 0,62 ppm, efektif menangkal radikal bebas penyebab degenerasi retina.
2. Mengurangi Tekanan Intraokular
Menurut Asian Food Science Journal (Akinpelu dkk., 2019), ekstrak sintrong memiliki efek anti-inflamasi yang membantu menjaga keseimbangan tekanan dalam bola mata.
3. Meningkatkan Sirkulasi Mikro di Mata
Can dan Thao (2020) dalam Springer menyatakan kandungan flavonoid daun sintrong mampu meningkatkan nutrisi dan aliran darah mikro di retina.
4. Mencegah Degenerasi Makula
Dalam Tropical Journal of Health Sciences (Ologe et al., 2023), dijelaskan bahwa sintrong mampu menurunkan risiko gangguan degeneratif mata karena kandungan antioksidan dan efek protektif terhadap sel fotoreseptor.
5. Menjaga Kesehatan Lensa Mata
AFAMEDIS (Trilestari, Suci & Fitriany, 2023) menunjukkan bahwa ekstrak sintrong melindungi sel kornea dan retina dari kerusakan akibat radiasi dan polusi.
Riset dari repository.ukwms.ac.id (Hadi dkk., 2019) menunjukkan penghambatan enzim 5‑lipoxygenase yang bermanfaat dalam menurunkan peradangan pada mata.
7. Mendukung Regenerasi Jaringan Mata
Studi Widya Mandala juga mencatat ekstrak sintrong memiliki efek sitoprotektif hingga 69,47% terhadap kerusakan sel, penting untuk regenerasi sel mata.
Cara Konsumsi Daun Sintrong sebagai Obat Herbal
Meski tergolong tanaman liar, daun sintrong cukup fleksibel untuk dikonsumsi sebagai herbal alami. Berikut cara umum penggunaannya:
Rebusan Air Daun Sintrong
Rebus beberapa lembar daun dalam air bersih selama 10–15 menit. Air rebusannya diminum dalam kondisi hangat sebagai detoks alami.
Lalapan atau Sayur Rebus
Daun sintrong muda bisa dijadikan lalapan atau direbus sebentar untuk dikonsumsi bersama sambal dan nasi.
Jus Herbal
Campurkan daun sintrong dengan buah lain (seperti nanas atau mentimun), lalu blender untuk membuat jus sehat.
Teh Kering Daun Sintrong
Keringkan daun lalu seduh seperti teh biasa. Bisa ditambahkan madu agar lebih nikmat.
Melansir dari repository.poltekkesjkt2.ac.id, konsumsi daun sintrong secara teratur dinilai aman dan memberikan manfaat nyata bila tidak dikonsumsi berlebihan.
Sumber:
- Kajian Botani, Farmakognosi, dan Fitokimia Daun Sintrong – Reza Anindita dkk. (2025)
- LucidCentral.org – Morfologi Daun Asteraceae (2020)
- Frontiers in Ecology and Evolution – Studi Morfo-Reproduksi Crassocephalum (Cui, Luo & Luo, 2025)
- repository.unmul.ac.id – Penelitian Aktivitas Antioksidan Daun Sintrong (Suci et al., 2021)
- Springer – Kandungan Fenolik Sintrong (Can & Thao, 2020)
- Tropical Journal of Health Sciences – Ulasan Degenerasi Makula (Ologe et al., 2023)
- AFAMEDIS – Studi Antioksidan Ekstrak Etanol (Trilestari et al., 2023)
- repository.ukwms.ac.id – Efek Sitoprotektif dan Anti-inflamasi (Hadi et al., 2019)