Pontianak (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 untuk memperkuat kedaulatan rupiah di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) dengan menjangkau 90 pulau di 18 provinsi.
"Pelepasan tim ekspedisi ini ditandai dengan pemberangkatan KRI Kujang-642 dari Markas Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) XII Pontianak," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Barat Doni Septadijaya di Pontianak, Selasa.
Pemilihan Pontianak sebagai lokasi pelepasan memiliki makna simbolis dan strategis, mengingat Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Malaysia sehingga rupiah harus senantiasa dijaga eksistensinya sebagai simbol kedaulatan negara, khususnya di daerah perbatasan dan 3T.
"Melalui ERB, BI berupaya memastikan ketersediaan uang Rupiah layak edar sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat agar mencintai dan merawat Rupiah," ujar dia.
Ia mengatakan distribusi Rupiah di kawasan 3T menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kondisi geografis kepulauan, keterbatasan infrastruktur, hingga rendahnya literasi masyarakat mengenai perlakuan terhadap uang. Selain itu, penggunaan mata uang asing di wilayah perbatasan juga masih kerap ditemukan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, BI dan TNI AL terus memperkuat sinergi. “Kolaborasi ini penting, TNI AL menjaga kedaulatan dari sisi pertahanan, sementara BI menjaga kedaulatan ekonomi melalui Rupiah,” ujar Qomarudin.
Sejak pertama kali digelar pada 2012, ERB telah menjangkau 655 pulau melalui 132 kegiatan kas keliling. Pada 2024, ekspedisi ini berhasil menukarkan uang senilai Rp164,4 miliar di 90 pulau. Tahun ini, kegiatan di Kalimantan Barat dijadwalkan berlangsung pada 26 Agustus hingga 1 September, dengan menyasar lima pulau, yakni Karimata, Cempedak, Maya, Pelapis, dan Padang Tikar.
"Kami dari BI akan terus memperluas layanan kas dan memperkuat literasi masyarakat tentang Rupiah secara inklusif dan berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya bersama membangun Indonesia dari kota hingga pelosok negeri," katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.