Liputan6.com, Jakarta Eks manajer Liverpool, Jurgen Klopp, melontarkan kritik tajam terhadap gelaran Piala Dunia Antarklub 2025. Pelatih asal Jerman itu menyebut turnamen tersebut sebagai 'ide terburuk yang pernah diterapkan dalam sepak bola'.
Piala Dunia Antarklub 2025 merupakan proyek ambisius FIFA yang akan mempertemukan 32 klub terbaik dari seluruh dunia. Turnamen ini dijadwalkan digelar pada musim panas di Amerika Serikat, tepat saat mayoritas kompetisi Eropa tengah memasuki jeda pramusim.
Alih-alih mendapat sambutan positif, kehadiran turnamen ini justru mengundang banyak kritik. Salah satu suara lantang datang dari Klopp, yang menilai FIFA abai terhadap beban kerja pemain yang semakin berat.
"Piala Dunia Antarklub adalah ide terburuk yang pernah diterapkan dalam sepak bola. Orang-orang yang tidak pernah terlibat dalam bisnis sehari-hari muncul dengan ide-ide,” kata Klopp dalam wawancara dengan Welt.
Ancaman Jadwal Padat dan Cedera Pemain
Keluhan Klopp bukan tanpa dasar. Dalam beberapa tahun terakhir, kalender sepak bola Eropa semakin padat. Para pemain top tak hanya bermain di liga domestik dan kompetisi Eropa, tetapi juga di laga-laga internasional. Kini, dengan tambahan turnamen antarklub skala global, waktu istirahat mereka nyaris nihil.
“Mungkin tidak semua orang menyadari masalah sebenarnya, bahwa musim depan para pemain akan mengalami cedera yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Jika tidak musim ini, maka itu akan terjadi di Piala Dunia atau nanti," kata Klopp.
FIFA menjanjikan hadiah besar untuk semua peserta turnamen, bukan hanya bagi juara. Namun bagi Klopp, insentif finansial tak bisa dijadikan pembenaran untuk mengorbankan kesehatan pemain.
Turnamen ini juga dinilai menggerus nilai kompetisi lainnya. Banyak klub, termasuk dari Eropa, mengkhawatirkan dampaknya terhadap persiapan pramusim, regenerasi pemain, hingga kualitas performa di musim reguler.
Alarm Serius untuk FIFA
Komentar Klopp menjadi pengingat keras bagi FIFA bahwa ada batas dalam mengeksploitasi kalender sepak bola. Bagi pelatih yang sudah malang-melintang di level tertinggi selama lebih dari dua dekade ini, suara Klopp mencerminkan keresahan banyak pihak di industri sepak bola profesional.
Kini, tinggal menunggu apakah FIFA akan mendengarkan kritik tersebut atau tetap jalan terus dengan proyek ambisius yang bisa menjadi bumerang jangka panjang bagi dunia sepak bola.
Di sisi lain, bagi klub-klub di luar Eropa, Piala Dunia Antarklub bisa jadi panggung untuk unjuk gigir. Klub-klub dari Amerika Selatan tampil sangat bagus. Wakil dari Afrika juga sangat bersemangat tampil pada ajang ini.