Liputan6.com, Jakarta Anna Sullivan, penyintas kanker payudara, menjalani protokol MRI rutin dua kali setahun sejak divonis kanker pada 2017. Meski sudah terbiasa, ia tetap merasa cemas setiap kali harus masuk ke mesin pemindai yang menderu bagaikan mesin raksasa menakutkan.
Dilansir dari Business Insider, pernah suatu kali, suster menawarinya musik untuk menemani pemeriksaan. “Saya bilang saya sedang menyukai Taylor Swift,” kata Anna.
Perawat itu tertawa, lalu menyalakan lagu Taylor Swift lewat speaker. Sejak nada pertama "Blank Space (Taylor’s Version)" terdengar,
Anna menggambarkan detik-detik itu penuh rasa waswas, “Saya duduk di ruang radiologi dengan jubah rumah sakit, kecemasan mengalir seperti cairan kontras dalam tubuh saya.” Namun lirik-lirik Taylor Swift justru hadir yang membuatnya bisa bernapas lebih lega.
Bagi Anna, musik Taylor Swift lebih dari sekadar hiburan, ia menyebutnya sebagai 'obat' penenang pribadi.
“Lagu-lagunya membuat saya tidak terlalu fokus pada suara mesin MRI,” katanya.
Lewat lagu, Taylor Swift seakan hadir secara langsung di ruang radiologi, menemaninya di momen yang paling rapuh.
Kisah ini sekaligus menunjukkan betapa Taylor Swift, yang kini bertunangan dengan Travis Kelce, bukan hanya ikon musik atau romansa. Ia juga jadi simbol kekuatan emosional yang menemani banyak orang melewati fase sulit dalam hidup.
Setiap Era Taylor Mencerminkan Hidup Pasien
Hubungan Anna dengan musik Taylor Swift bukanlah kebetulan. Setiap album Taylor seolah hadir tepat di fase penting hidupnya.
Ia mengingat bagaimana “All Too Well” jadi lagu perpisahan saat hubungannya kandas, “Out of the Woods” mengiringi kebahagiaan menyambut anak pertama, dan “Clean” memberinya harapan setelah kehilangan sang ibu.
Ketika didiagnosis kanker, album Reputation menjadi soundtrack perjuangan, terutama lirik, “Honey, I rose up from the dead, I do it all the time,” yang ia dengarkan terus-menerus di gym saat pemulihan pasca operasi.
“Saya benar-benar merasa bangkit dari kematian,” ujarnya.
Bagi Anna, Taylor Swift bukan hanya penyanyi favorit, tetapi peta emosional yang meneguhkan langkahnya di masa-masa sulit.
Kisah Cinta Baru Taylor Swift
Kisah cinta Taylor Swift dengan Travis Kelce, yang kini ramai disebut calon pasangan resmi, memberi semacam resonansi baru pada cerita penggemarnya. Bagi Anna, sudah tentu melihat Swift bahagia di kehidupan pribadi seakan mencerminkan semangat untuk terus bertahan.
“Saya membayangkan teknisi radiologi ikut bernyanyi dari biliknya saat lagu Taylor Swift diputar dan saya pun merasa tidak sendirian,” katanya.
Taylor Swift, lewat lagu-lagunya, kerap mengajak pendengar untuk menyalurkan emosi hingga tuntas.
“Taylor Swift ikut terjun ke kekacauan hidup bersama kita. Entah itu menangis di lantai kamar mandi atau bangkit setelah sakit hati," tambah Anna.
Kini, dengan kisah asmara Taylor Swift yang jadi sorotan mengajarkan bahwa meski hidup penuh badai, selalu ada ruang untuk kebahagiaan dan lembaran baru.