Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memberi kuota impor sebanyak 180 ribu ton daging sapi pada tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, saat tahun 2025 tersisa sekitar 4 bulan lagi, justru realisasi impor daging terhambat dan masih menyisakan sisa kuota 100.000 ton.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha dan Pengolahan Daging Indonesia (APPDI) Teguh Boediyana mengungkapkan hal itu terjadi karena terhambatnya Laporan Hasil Evaluasi untuk ditindaklanjuti menjadi Surat Persetujuan Impor (SPI).
"Perusahaan yang telah memperoleh evaluasi dari Bapanas juga mengalami hambatan di Kemendag karena izin belum diterbitkan dan melawati batas waktu yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku," sebut Teguh di Jakarta, Rabu (13/8/2025)
Keterlambatan pemberian izin impor daging sapi yang sudah digariskan pemerintah melalui neraca komoditas berpotensi merugikan konsumen. Ada kekhawatiran bakal berdampak negatif terhadap proses importasi daging dan ini akan memberi efek berantai.
Implikasi lebih jauh, jika industri kuliner yang memiliki kebutuhan besar tidak mendapat bahan baku, seperti hotel, restoran dan katering (horeka), maka nasib pegawai pun terancam PHK.
Adapun dari 86 perusahaan yang mengajukan impor, hanya separuhnya yang sudah mendapatkan izin.
"Dari 86 pelaku usaha yg mengajukan ijin, baru sekitar 44 setahu kami yang sudah keluar surat persetujuan impornya. Dari anggota asosiasi APPDI dan APPHI, masih ada 26 pelaku usaha yang belum di keluarkan SPI-nya, 17 mandeg di Kementerian Perdagangan dan 9 di Bapanas," sebut wakil Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI) Marina Ratna DK.
Sampai kini izin impor daging sapi reguler yang diharapkan belum juga dikeluarkan. Padahal, waktu yang tersisa tinggal beberapa bulan. Sementara separuh importir lainnya termasuk perusahaan-perusahaan besar sampai kini masih belum jelas, perusahaan yang mendapat SPI pun tergolong kecil volumenya.
"Antara 200 sampai 600 ton," ujar Marina.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Minta Kuota Impor untuk Hajat Hidup Orang Banyak Dihilangkan