Liputan6.com, Jakarta Barcelona mengawali musim La Liga 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Mallorca. Meski hasil itu membawa tiga poin penuh, pelatih Hansi Flick tetap belum sepenuhnya puas dengan performa tim secara keseluruhan.
Flick menyadari bahwa skuadnya perlu tampil lebih konsisten jika ingin menjaga momentum di pekan-pekan mendatang. Ia menekankan pentingnya peningkatan kolektif agar Blaugrana bisa bersaing di papan atas sejak awal musim.
Tantangan berikutnya langsung datang pada laga kedua melawan Levante di Ciutat de Valencia, Sabtu 23 Agustus. Stadion ini sudah lama dikenal sebagai tempat yang tidak ramah bagi Barcelona dalam beberapa musim terakhir.
Levante, Stadion Angker bagi Barcelona
Secara catatan keseluruhan, Barcelona hanya tiga kali kalah dari 32 pertemuan dengan Levante di La Liga. Namun, jika menilik hasil tandang ke Ciutat de Valencia sejak 2018, ceritanya jauh berbeda.
Dalam enam lawatan terakhir ke markas Levante, Barcelona hanya mampu meraih dua kemenangan. Sisanya berakhir dengan tiga kekalahan dan satu hasil imbang, menegaskan betapa sulitnya Blaugrana tampil di sana.
Levante memang sempat terdegradasi pada 2022, sehingga laga tandang penuh tekanan itu sempat absen dari kalender Barcelona. Kini setelah kembali ke La Liga, stadion ini kembali menjadi potensi jebakan bagi Flick dan pasukannya.
Rekor Pertemuan yang Menyulitkan
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada April 2022, ketika Barcelona yang masih dilatih Xavi Hernandez menang 3-2 setelah tertinggal lebih dulu. Namun setahun sebelumnya, Ronald Koeman hanya bisa membawa tim bermain imbang 3-3 di stadion yang sama.
Catatan Ernesto Valverde di Ciutat de Valencia bahkan lebih buruk. Dari empat kunjungan, timnya menelan tiga kekalahan, termasuk kekalahan 4-5 pada Mei 2018 yang mengakhiri rekor tak terkalahkan Barcelona di liga.
Meskipun Barcelona sempat menang telak 5-0 di akhir 2018, reputasi angker stadion ini tak hilang begitu saja. Kekalahan 1-3 pada November 2019 kembali mempertegas citra Ciutat de Valencia sebagai salah satu venue paling sulit bagi Blaugrana.