Faktor penyebab seseorang lakukan bullying dan dampaknya bagi korban

1 day ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang, bertujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang yang dianggap lebih lemah.

Tindakan ini dapat muncul dalam bentuk fisik, verbal, sosial, hingga digital, dan sering kali terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja, maupun media sosial.

Meskipun kerap dianggap sepele, bullying bisa berdampak serius terhadap kondisi mental, emosional, dan sosial korban, bahkan hingga jangka panjang. Untuk itu, penting bagi setiap individu memahami apa itu bullying dan penyebabnya agar dapat mencegah dan menanganinya sejak dini.

Baca juga: 7 peran orang tua cegah anak terlibat bullying di sekolah

Pengertian bullying

Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara terus-menerus oleh individu atau kelompok terhadap seseorang yang dianggap lebih lemah atau berbeda dari kebanyakan orang di sekitarnya. Tindakan ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, baik secara verbal maupun non-verbal, dan kerap menimbulkan penderitaan bagi korban.

Secara verbal, bullying dapat berupa ejekan, hinaan, atau kata-kata kasar yang merendahkan. Sementara itu, bentuk non-verbal umumnya diwujudkan melalui tindakan fisik seperti mendorong, memukul, atau menyakiti secara langsung.

Sayangnya, banyak pelaku melakukan perundungan hanya demi kesenangan atau kepuasan pribadi, tanpa mempertimbangkan dampak psikologinya bagi korban.

Kebiasaan membully bukanlah hal sepele, sebab jika dibiarkan bisa membentuk pola perilaku buruk dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami jenis-jenis dan akibat dari perundungan agar bisa menghindari maupun mencegah-nya.

Sedangkan mengacu pada definisi dari American Psychological Association (APA), yang telah dihimpun dari situs Siloam Hospitals, bullying adalah bentuk kekerasan yang dilakukan secara sengaja dan berulang, dengan tujuan menyakiti atau membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Perundungan bisa berlangsung secara fisik, melalui ucapan, atau lewat tindakan manipulatif yang lebih halus. Di lingkungan sekolah, bullying kerap dilakukan oleh kelompok yang merasa dominan terhadap siswa lain yang dianggap lemah.

Situasi serupa juga bisa terjadi di tempat kerja maupun lingkungan sosial, di mana individu yang memiliki posisi atau kekuasaan seringkali menggunakan kelebihannya untuk menekan orang lain. Selain kekerasan yang tampak, ada pula bentuk perundungan yang lebih sulit dikenali, seperti mengintimidasi, mengancam, atau mengucilkan seseorang.

Meskipun tidak menimbulkan luka fisik, tindakan ini tetap dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan mental korban, seperti kecemasan, stres, hingga depresi.

Baca juga: IDAI sarankan orang tua batasi izin aplikasi untuk lindungi anak

Faktor yang membuat seseorang rentan menjadi korban bullying

Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan seseorang lebih mudah menjadi sasaran perundungan. Sejumlah faktor risiko ini umumnya berkaitan dengan kondisi pribadi maupun sosial korban, antara lain:

1. Kurangnya kemampuan dalam menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain.

2. Tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi atau membela diri saat menghadapi tekanan.

3. Keterbatasan dalam berbagai keterampilan, baik sosial maupun praktis.

4. Mengalami kekurangan, baik dari segi fisik maupun psikologis, sehingga merasa tersisih atau berbeda dari lingkungannya.

5. Memiliki jaringan pertemanan yang terbatas atau kurang mendapat dukungan sosial.

6. Tingkat kepercayaan diri yang rendah, yang membuatnya sulit untuk menunjukkan keberanian atau menolak perlakuan negatif.

Faktor-faktor di atas dapat membuat individu terlihat sebagai "target mudah" bagi pelaku perundungan, sehingga penting untuk memberikan dukungan agar mereka merasa lebih kuat dan dihargai.

Baca juga: Jangan abaikan, ini efek jangka panjang bullying bagi korban & pelaku

Faktor seseorang melakukan tindakan bullying

Keinginan untuk melakukan perundungan tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor yang dapat mendorong seseorang menjadi pelaku bullying, baik dari lingkungan terdekat, pengalaman pribadi, maupun kondisi psikologis.

Beberapa penyebab yang umum ditemukan meliputi:

1. Tumbuh di keluarga yang sering diwarnai pertengkaran atau konflik antar orang tua.

2. Memiliki pengalaman sebagai korban kekerasan atau perundungan sebelumnya.

3. Merasa tidak percaya diri atau memiliki pandangan negatif terhadap diri sendiri.

4. Pola pengasuhan yang tidak sehat, misalnya terlalu keras, terlalu membebaskan, atau kurang perhatian dan kasih sayang.

5. Rasa iri terhadap keberhasilan atau kelebihan orang lain.

6. Keinginan untuk diterima atau dianggap keren dalam kelompok pertemanan.

7. Tekanan dari teman sebaya yang mengajak ikut melakukan perundungan.

8. Pengawasan yang lemah dari pihak sekolah terhadap perilaku siswa.

9. Hasrat untuk mengendalikan orang lain atau menunjukkan dominasi.

10. Kurangnya rasa hormat terhadap sesama.

11. Kebiasaan melampiaskan emosi, amarah, atau dendam melalui tindakan fisik.

Pemicu-pemicu ini tidak boleh dianggap remeh karena jika tidak ditangani, dapat menumbuhkan perilaku agresif yang berdampak buruk bagi pelaku dan lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Cara beradaptasi di sekolah baru agar terhindar dari perundungan

Baca juga: Cara efektif optimalkan peran orang tua & sekolah untuk cegah bullying

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article