Liputan6.com, Jakarta Lionel Messi tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025 setelah Inter Miami kalah telak 0-4 dari Paris Saint-Germain (PSG). Meski tampil sebagai andalan, pemain asal Argentina itu tidak mampu menyelamatkan timnya di babak 16 besar.
Messi menjadi motor permainan Inter Miami sepanjang fase grup dan tampil impresif. Namun, tekanan dari laga krusial melawan mantan klubnya membuat emosi sang bintang memuncak.
Ia sempat nyaris mencetak gol lewat sundulan di babak kedua, tetapi upayanya digagalkan Gianluigi Donnarumma. PSG tampil dominan sepanjang pertandingan dan membuat Inter Miami kesulitan.
Sebuah cuplikan video yang beredar menunjukkan reaksi frustrasi Messi saat gagal menghentikan permainan lawan. Aksi itu menuai sorotan luas, terutama karena melibatkan mantan rekan setimnya di PSG.
Messi Diduga Lakukan Gerakan Memukul Vitinha
Duel berlangsung pada Minggu (29/6/2025) dan PSG tampil sangat superior dengan permainan operan cepat yang melelahkan lawan. Messi, yang biasanya menjadi bagian dari tim dominan seperti ini, tampak tidak terbiasa berada di posisi tertekan.
Dalam satu momen, Messi terlihat berusaha menghentikan pergerakan Vitinha yang berhasil lepas dari pengawalan. Ketika gelandang Portugal itu mengoper bola, tangan kanan Messi terlihat melayang ke arah wajahnya.
Gerakan tersebut memicu spekulasi bahwa Messi mencoba melakukan pemukulan. Meski pukulan itu tidak mengenai sasaran, aksi tersebut tetap mengundang komentar tajam di media sosial.
Vitinha Pernah Tegaskan Tidak Punya Masalah dengan Messi
Selama dua musim di PSG, Messi dan Vitinha pernah berbagi ruang ganti. Meski hubungan mereka sempat dirumorkan tidak akur, Vitinha membantah kabar tersebut dengan tegas.
Rumor sebelumnya menyebut Messi pernah berkata kepada Vitinha di sesi latihan bahwa ia lemah dan menyakitkan. Namun, Vitinha langsung membantahnya melalui akun media sosial pribadinya.
"Biasanya saya tidak menanggapi rumor media, tapi kali ini saya harus meluruskan. Itu semua tidak benar," tulis Vitinha di platform X (dulu Twitter).
Meski Tegang, Messi dan Vitinha Tetap Saling Menghormati
Usai laga panas tersebut, Messi dan Vitinha tetap menunjukkan sikap profesional. Keduanya terlihat berpelukan di akhir pertandingan sebagai tanda saling menghormati.
Momen ini menandakan tidak ada dendam pribadi meski terjadi ketegangan di atas lapangan. Messi juga tetap memberikan respek terhadap mantan rekan setimnya itu.
Walau sempat menuai kontroversi, laga ini menunjukkan betapa tingginya tekanan dalam pertandingan elite. Messi, meski berstatus legenda, tetap manusia yang bisa terpancing emosi.