Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) Aris Marsudiyanto untuk membahas birokrasi yang berbelit hingga mundurnya Joao Angelo De Sousa Mota sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara.
Usai menemui Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Aris menjelaskan bahwa Presiden meminta untuk mengawasi jalannya birokrasi agar tidak berbelit-belit.
"Jadi yang bisa dipangkas itu supaya semua proses itu cepat dan tepat, apalagi yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, misalnya dana desa, penyaluran pupuk, Koperasi Merah Putih, Makan Bergizi Gratis dan lain-lain," kata Aris saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Aris mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menilai tata birokrasi masih berbelit, sehingga perlu diperbaiki. Meskipun di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tumbuh positif di level 5,12 persen pada kuartal II-2025.
Selain soal birokrasi, Presiden juga memerintahkan agar lebih fokus pada pemberantasan korupsi dan tindakan ilegal lainnya dalam tata birokrasi.
Dalam pembicaraan dengan Presiden, Aris mengakui mundurnya Joao Angelo De Sousa Mota dari Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara juga turut dibahas.
"Ya semuanya, semuanya (dibahas). Itu dari awal Presiden sudah menyampaikan bahwa kita harus perbaiki proses birokrasi kita, sesimpel-simpelnya, sepraktis-praktisnya, tapi tetap semuanya bisa dipertanggungjawabkan dan terukur," kata Aris.
Dalam kesempatan sebelumnya, Joao menyebut bahwa alasan pengunduran dirinya disebabkan karena belum bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara dan petani.
"Oleh karena itu, kami dengan sangat menyesal, memohon maaf kepada seluruh warga negara, khususnya kepada petani, kepada negara dan Presiden yang sudah menunjuk kami untuk mengemban jabatan ini. Jadi perkenankan saya menyampaikan pengunduran diri saya, dan izinkan saya untuk meminta maaf," kata Joao.
Joao menyampaikan bahwa masalah pangan adalah suatu permasalahan yang begitu serius, sehingga harus melakukan langkah-langkah percepatan, serta melakukan aksi nyata untuk membangun kondisi pertanian yang sudah tertinggal.
Baca juga: Merasa belum bisa berkontribusi, Dirut Agrinas mundur
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.