Liputan6.com, Jakarta Buah kurma adalah salah satu buah yang tidak hanya memiliki nilai budaya dan religius, tetapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan. Kurma telah lama menjadi makanan pokok di Timur Tengah dan menjadi hidangan penting dalam tradisi Ramadan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Bagi umat Muslim, kurma bukan hanya sekadar sunnah untuk berbuka, tetapi juga sumber energi alami yang membantu tubuh kembali bugar setelah seharian berpuasa.
Selain rasa manis alaminya, kurma ternyata mengandung berbagai nutrisi penting seperti serat, vitamin, mineral, serta senyawa antioksidan. Banyak penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa konsumsi kurma secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, menstabilkan gula darah, hingga mencegah berbagai penyakit kronis.
Liputan6.com akan membahas secara mendalam manfaat buah kurma, kandungan gizi yang ada di dalamnya, serta cara mengonsumsinya agar manfaat tersebut dapat dirasakan secara maksimal, Jumat (22/8/2025).
1. Sumber Energi Alami
Menurut Lailatul Muniroh, SKM, MKes, pakar gizi dari Universitas Airlangga, kurma kaya akan gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang dapat memberikan energi instan. Inilah sebabnya kurma sangat dianjurkan untuk berbuka puasa, karena dapat segera memulihkan energi tubuh setelah berjam-jam berpuasa.
2. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kurma mengandung serat pangan yang tinggi, sekitar 7–8 gram per 100 gram buah. Serat ini membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, serta menjaga kesehatan usus. Studi dari Cleveland Clinic juga menunjukkan bahwa serat dalam kurma mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus sehingga meningkatkan kesehatan saluran pencernaan.
3. Stabilitas Gula Darah
Meskipun manis, kurma termasuk makanan dengan indeks glikemik rendah (sekitar 42). Hal ini membuat kurma tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis, sehingga bisa menjadi alternatif camilan sehat, termasuk bagi penderita diabetes bila dikonsumsi dengan porsi wajar dan dikombinasikan dengan makanan berserat tinggi.
4. Kaya Antioksidan untuk Cegah Penyakit Kronis
Kurma mengandung beragam antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, fenolik, hingga polifenol. Menurut penelitian yang dipublikasikan di PubMed Central (PMC), senyawa tersebut memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, dan antitumor yang berperan dalam pencegahan kanker, diabetes, hingga penyakit kardiovaskular.
5. Meningkatkan Fungsi Otak
Studi laboratorium yang dirujuk oleh Cleveland Clinic menemukan bahwa konsumsi kurma berkaitan dengan perbaikan fungsi memori, peningkatan kemampuan belajar, serta pengurangan risiko penumpukan plak beta-amyloid yang berhubungan dengan Alzheimer.
6. Mendukung Kehamilan dan Persalinan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kurma pada trimester akhir kehamilan dapat membantu mempercepat pembukaan serviks dan mengurangi durasi persalinan. Kandungan alami kurma diyakini dapat menstimulasi reseptor oksitosin yang memicu kontraksi rahim.
7. Menjaga Kesehatan Jantung
Mineral penting dalam kurma seperti kalium, magnesium, dan tembaga membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, mendukung fungsi jantung, dan menurunkan risiko hipertensi.
8. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Kurma mengandung fitohormon yang dipercaya memiliki efek anti-penuaan. Sebuah studi kecil menunjukkan bahwa ekstrak biji kurma yang digunakan dalam krim kulit dapat mengurangi kedalaman kerutan dan meningkatkan elastisitas kulit.
Kandungan Gizi dalam Buah Kurma
Menurut data USDA, dalam 100 gram kurma terkandung:
- Kalori: 282
- Protein: 2,5 gram
- Karbohidrat: 75 gram
- Serat: 8 gram
- Gula alami: 64 gram
- Kalium: 696 mg (23% AKG)
- Magnesium: 54 mg (15% AKG)
- Tembaga: 0,36 mg (40% AKG)
- Vitamin B6: 0,25 mg (17% AKG)
- Zat Besi: 6% AKG
- Selenium: 6% AKG
Kandungan nutrisi ini membuat kurma bermanfaat tidak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga untuk menjaga kesehatan tulang, darah, otak, hingga sistem kekebalan tubuh.
Cara Konsumsi Kurma agar Manfaat Maksimal
- Saat Berbuka Puasa: Dianjurkan mengonsumsi 2–3 butir kurma saat berbuka, sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW, untuk mengembalikan energi tubuh secara alami.
- Sebagai Sarapan: Kurma bisa dipadukan dengan oatmeal, yoghurt, atau smoothie untuk menambah energi dan serat di pagi hari.
- Camilan Sehat: Kombinasikan kurma dengan kacang-kacangan atau selai kacang untuk camilan bergizi yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak sehat.
- Alternatif Gula Alami: Kurma dapat dijadikan pasta kurma sebagai pengganti gula pasir dalam kue atau minuman.
- Porsi Konsumsi: Meski sehat, kurma tinggi kalori. Konsumsi harian yang disarankan adalah 3–5 butir kurma, atau sekitar 30–50 gram, tergantung kebutuhan energi dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
FAQ Seputar Buah Kurma
1. Apakah kurma aman dikonsumsi penderita diabetes?
Ya, kurma memiliki indeks glikemik rendah, namun tetap perlu dikonsumsi dalam porsi kecil dan sebaiknya dipadukan dengan makanan berserat tinggi.
2. Berapa banyak kurma yang sebaiknya dimakan setiap hari?
Disarankan 3–5 butir per hari agar mendapat manfaat nutrisi tanpa kelebihan kalori.
3. Apakah semua jenis kurma memiliki manfaat yang sama?
Ya, meski tiap varietas (seperti Medjool, Ajwa, Deglet Noor) punya kadar gula dan nutrisi yang sedikit berbeda, semuanya tetap kaya serat, mineral, dan antioksidan.
Bisa, asalkan dikonsumsi dalam jumlah wajar sebagai pengganti camilan manis yang kurang sehat. Serat dalam kurma membuat kenyang lebih lama.
5. Kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi kurma?
Kurma baik dikonsumsi saat sarapan, sebelum olahraga, atau sebagai camilan sore. Saat berbuka puasa juga sangat dianjurkan karena cepat mengembalikan energi.
Sumber Rujukan
- Universitas Airlangga (UNAIR). Nutrition Expert Reveals Health Benefits of Dates during Ramadan. unair.ac.id.
- Rahmani, A.H., Aly, S.M., Ali, H. et al. Therapeutic effects of date fruits (Phoenix dactylifera) in the prevention of diseases via modulation of anti-inflammatory, anti-oxidant and anti-tumour activity. PMC3992385.
- Cleveland Clinic. The Sweet Health Benefits of Dates. health.clevelandclinic.org.
- USDA FoodData Central. Dates, Medjool.